Belajar sepanjang Hayat

Belajar Menulis Gelombang 16

Resume 2 :

Waktu       : Rabu, 7 Oktober 2020
Pukul        : 19.00 - 20.00 WIB
Pemateri   : Mukminin S.Pd, M.Pd
Materi       : Berbagi Pengalaman Menulis
 
 

KIAT-KIAT MENUMBUHKAN SEMANGAT MENULIS DAN MEMULAI MENULIS


        Ditemani dinginnya malam dan suara jangkrik yang saling sahut-menyahut, saya duduk diluar sambil memegang hp menunggu kelas dimulai. Gelapnya malam dan sepinya suasana tidak menyurutkan niat saya untuk mengikuti pertemuan kedua ini. Tampaknya kelas Online pertemuan kedua ini sedikit berbeda dengan kelas online yang pertama saya ikuti. 
     Bukan soal pemateri ataupun moderatornya yang berganti, pemateri ataupun moderatornya tetaplah seseorang yang hebat, dan sangat menginspirasi bagi saya dan teman-teman yang berada pada kelas menulis gelombang 16. Saya katakan berbeda karena pada kelas kedua ini, saya tidak bisa mengikutinya secara baik. Saya hanya bisa menunggu sinyal di rumah saya semakin baik hingga satu persatu materi yang disampaikan bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd sampai pada kolom chat wa saya.
        Satu kalimat yang saya tangkap di awal kelas dimulai yang disampaikan oleh bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd adalah Tiada kata terlambat untuk menjadi seorang penulis. Tiada kata terlambat untuk memulai sesuatu, tiada kata terlambat untuk merubah kebiasaan-kebiasaan lama yang kurang baik menjadi kebiasaan yang lebih baik. 
        Selama napas masih berhembus, mata masih terbuka, dan hati ini masih mampu untuk menerima suatu kebaikan, maka tak ada satupun kata terlambat untuk memulainya. Maka mulailah menulis, tulislah apapun yang dipikirkan dan apapun yang dirasakan.
        Kelas menulis kedua ini pemateri mengatakan bahwa beliau tidak akan memberikan sebuah materi. Namun beliau ingin berbagi tentang pengalaman beliau memulai menulis dan menerbitkan buku. 
        Perjalanan beliau dimulai saat beliau mengikuti kelas menulis, yang diikuti 81 peserta dari Bojonegoro, Tuban, dan beliau sendiri dari Lamongan, dengan Narasumber tiga orang penulis hebat yaitu ibu Emi Sudarwati, bapak Pujang Anom dan bapak Slamet Widodo. Dari sanalah buku bersama beliau terbit. Namun, setelah menerbitkan satu karya, beliau tidak berhenti disitu saja, beliau tetap melanjutkan untuk belajar menulis. Beliau belajar pada siapa saja, termasuk pada muridnya dulu. Karena belajar jangan lihat siapa yang bicara tapi dengarkan apa yang dibicarakan itulah sepenggal kalimat yang menjadi prinsipnya untuk terus belajar menulis. 
        Kisah beliau tidak hanya sampai disitu, beliau juga mengikuti kelas menulis bersama Om Jay yang tergabung pada gelombang ke-8. Dari sana beliau memulai membuat blog dan menyimpan semua tulisan dan hasil resume kuliah online beliau. Salah satu hasil resumenya menjadi yang terbaik dari resume anggota lainnya. Hal itu beliau dapatkan setelah berkunjung pada blog anggota lain. 
        Sampai saat ini banyak karya yang telah beliau goreskan dalam sebuah tulisan. Ada 7 karya beliau yang telah terbit dalam kurun waktu singkat. Tidak hanya menjadi penulis, namun beliau juga belajar menjadi penerbit, dengan nama KAMILA PRESS. Sekarang sudah banyak buku-buku dari penulis lain yang telah beliau terbitkan. 
        Berdasarkan pengalaman beliau banyak pelajaran yang saya dapat, bahwa tidak ada kata terlambat dalam belajar, apalagi terlambat dalam menulis. Seperti kata pepatah Kalau tidak sekarang kapan lagi?. Jadi mulailah dari sekarang. 
        Teringat pula sebuah hadist riwayat Muslim no. 1631 :"Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal: dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya". Maka jika kita menulis nama kita akan tetap dikenal oleh setiap orang.
         Berikut tips dan trik yang saya dapatkan dari pengalaman bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd dalam menulis:
  1. NIAT KUAT DAN NEKAD (Nawaitul)  Menulis itu berbagi ilmu dan pengalaman/menulis itu ibadah. Segala sesuatu yang kita mulai dengan niat yang baik, Insyaa Allah bernilai ibadah, aamiin.  
  2. MENCARI MENTOR Carilah pembimbing penulis sukses, kalau ingin sukses bergaullah dengan orang sukses (kalau ingin wangi bertemanlah dengan bakul minyak wangi). Disini dapat saya simpulkan, jika ingin menulis, belajarlah dari berbagai pengalaman orang-orang yang hebat. Belajarlah dari penulis-penulis hebat yang begitu menginspirasi. Belajarlah pada siapapun, dimanapun, dan kapanpun. 
  3.  ATM AMATI (amati penulis sukses/mentor, cara dan gaya penulisannya). Sering-seringlah mengamati penulis-penulis hebat tersebut, amatilah tulisa-tulisan beliau, amatilah cara dan gaya menulis beliau, dan ambillah pelajaran dari setiap yang kamu amati. 
  4. TIRU Tiru/ikuti apa dan bagaimana yang dilakukan penulis sukses/mentor. Tiru dalam arti meniru dengan modifikasi. Judul boleh sama, isi dan penyampaian pasti berbeda. 
  5. MANUT Ikuti semua instruksi yang disarankan mentor, apa yang dilakukan mentor sampai jadi penulis sukses. Ikuti bagaimana cara menerbitkan buku ke penerbit.  
  6. ISTIKOMAH Beristikomah untuk selalu menulis setiap hari walaupun 3 paragraf, satu paragraf, satu puisi, satu kalimat, satu kata-kata bijak. 
 
 
Tiada kata terlambat untuk menjadi seorang penulis (Mukminin, S.Pd, M.Pd)
 
 
Sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Salam literasi


Komentar

  1. Mantapp.. tips dan trik menulis dari bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd yang ditulis dalam resume ini patut untuk dicoba. Terimakasih mbak Darma Aswita

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengelola Blog bersama Mr. Bams

Trik menulis bagi pemula

Menulislah setiap hari