Teknik Agar Tulisan Dimuat di Koran dan Majalah
Belajar Menulis Gelombang 16
Resume 9 :
Materi : Teknik dan Cara agar Tulisan dimuat di majalah
Pemateri kali ini menyampaikan teknik dan cara agar tulisan kita dapat dimuat di koran. Beliau adalah H. Encon Rahman. Seorang yang sudah banyak pengalaman dalam menerbitkan artikel di koran. Sudah lebih dari 500 artikel yang beliau tulis dan dimuat di koran ataupun majalah. Sungguh Prestasi yang luar biasa.
Semua ini diawali karena minat beliau membaca koran. Dari sanalah beliau terinspirasi menulis artikel di koran. Berdasarkan yang disampaikan beliau, semuanya beliau mulai dari hal yang sederhana. Sebelum beliau tahu cara agar tulisannya dapat dimuat di koran. Beliau memajangnya di mading sekolah. Hal yang terus-terusan beliau lakukan. Hingga akhirnya beliau mencoba mengirim tulisannya ke koran.
Tulisan yang beliau kirim diawali dengan yang bersifat humor, ringan dan mudah dipahami pembaca. Hingga berlanjut ke cerpen, dan lanjut ke tulisan-tulisan lainnya. Beliau memulai semuanya dengan coba-coba. Beliau berani mencoba untuk menulis, walaupun dari hal-hal yang kecil.
Itulah yang memotivasi beliau untuk terus menulis dan terus belajar menulis. Semuanya beliau lakukan secara perlahan dan bertahap. Tulisan beliau tidak langsung dimuat di koran-koran nasional. Akan tetapi tulisan beliau pertama kali dimuat di koran-koran lokal. Kemudian merambah ke koran-koran lain. Dan akhirnya beliau mencoba mengirim ke koran nasional. Dari sanalah tulisan beliau dikenal. Hingga akhirnya banyak artikel yang dipublish di koran-koran nasional.
Beliau juga aktif dalam komunitas menulis. Tujuannya agar pengetahuan beliau tentang menulis bertambah. Komunitas menulis adalah salah satu wadah untuk mengasah kemampuan menulis. Selain itu, juga menjaga stabilitas kita dalam menulis. Ada kalanya kita lagi malas menulis. Namun, saat kita berada dalam komunitas akan selalu ada yang memotivasi kita.
Hal lain yang diperlukan seorang penulis dalam menulis adalah tahan banting. Jika kita menulis dan mengirimkannya ke koran ataupun majalah, ternyata tulisan kita ditolak. Jangan mudah patah semangat. Cobalah untuk berpikir positif. Bisa jadi tulisan yang kita kirim tidak sesuai dengan tema, ataupun sudah didahului oleh orang lain. Jadi tetaplah bersemangat dalam menulis. Dan janganlah berputus asa saat harapanmu tidak sesuai dengan kenyataan. Akan selalu ada akhir yang indah jika kamu selalu berusaha dan berdoa.
Hal yang terpenting dalam mengirim tulisan ke koran adalah sering membaca koran. Ketahui sesuatu yang populer di kalangan masyarakat. Jangan kirim dulu ke koran yang sifatnya nasional. Cobalah ke koran lokal, dan kirim naskah yang sederhana. Kemudian istiqomahlah dalam mengirim tulisan. Terlepas dimuat ataupun tidak dimuat. Kemudian jangan lupa buat kliping karya-karya orang lain. Hal ini bertujuan agar kita dapat belajar dari tulisan-tulisan orang lain. Kita dapat menulis hal serupa, dan mengambil gagasan dari karya orang tersebut. Dari asumsi dan gagasan tersebut kita dapat mengemasnya menjadi sebuah tulisan yang baru.
Memahami gaya koran adalah poin terpenting bagi penulis. Jika ingin tulisannya dimuat di koran. selain itu pahami juga teknik dasar dalam menulis di koran. Yaitu cara-cara dalam menulis artikel, Seperti: caranya kuasai cara menulis artikel, cara menulis intro artikel, dan cara memaparkan isi, serta cara menutup artikel.
Berdasarkan materi yang telah disampaikan oleh beliau, dapat saya tarik beberapa kesimpulan. Agar tulisan kita dimuat di koran, pertama sekali pahami gaya koran tersebut. Sesuaikan gaya tulisan kita dengan permintaan koran koran. Kemudian kirimlah naskah yang sederhana, dan ringan, serta populer di kalangan masyarakat. Semakin update tulisan kita, maka semakin menarik minat pembaca. Terakhir Istiqomahlah dalam mengirim naskah. Jangan hanya mengirim sekali ataupun dua kali saja. Jika ingin naskah kita dimuat di koran, selalulah mengirim naskah tersebut setiap hari. Hal ini bertujuan agar orang semakin kenal dengan tulisan kita.
Sekian
Sampai Bertemu di tulisan berikutnya.
Salam Literasi.
Niatkanlah menulis itu karena Allah, agar tulisan kita menjadi amal jariyah dan menjadi penolong bagi kita. Sehingga tulisan kita lebih panjang usianya dari usia kita.(H. Encon Rahman)
Komentar
Posting Komentar